Palembang memang kota internasional. Kota yang penuh pesona dengan adanya sungai musi, stadion megah jakabaring, kilang pertamina, pupuk pusri, mall dan hotel bertebaran. Sungguh kota yang bagus nian. Saat ini saya belum ingin menyoroti kemegahan kota tersebut. Saya ingin melihat terlebih dahulu sistem transportasi di kota ini. Untuk transportasi darat, di kota ini ada transmusi, bus kecil, angkot. Pertama naik transmusi cukup nyaman. Ga sampai sesak-sesakan seperti di transjakarta. Busnya juga kecil seperti transjogja atau BST milik Solo. Rute transmusi muter-muter yang kadang tidak efektif jadi bisa menghabiskan waktu di jalan.
Alternatif transportasi darat di dalam kota adalah angkot. Kalau dari komplek sini ke palembang biasanya dilayani oleh angkot plaju – ampera. Yang saya suka dari angkot ini adalah mereka tidak ada istilah ngetem. Mereka selalu berpikir untuk segera mengantarkan penumpang dengan selamat sesegera mungkin. Angkot disini cukup banyak. Karena persaingan itulah kemungkinan mereka harus memberikan servis yang baik. Hehehe.. *analisa lebay*.
Namun dibalik cepatnya laju angkot tersebut, kadang si sopir mencari doping yang aman ketika berkendara. Saya mengistilahkan itu dengan doping karena ga hanya satu dua yang melakukannya, namun hampir semua angkot. Biasanya pak sopir angkot itu membunyikan musik-musik rock n roll atau musik-musik remik yang begitu kencang. Mungkin biar semakin semangat dan ga klemak klemek. Dengan adanya doping tersebut, pikirannya semakin kencang mengikuti irama musik yang cepat dan semangat. hahaha.. Namun dampaknya adalah pada para penumpangnya. Membunyikan musik dengan keras sangat mengganggu bagi kami yang baru saja beradaptasi dengan angkot-angkot palembang. Mungkin bagi penikmat angkot disini sudah menjadi hal yang biasa dengan musik-musik seru tersebut. 😀
Ketika saya naik angkot dari plaju sampai Palembang Indah Mall, angkot tersebut melaju dengan cepat sembari sesekali melihat-lihat penumpang yang sedang jalan dilorong gang. Tidak ada waktu ngetem bagi angkot sini. Dengan musik rock n roll dengan volume yang tinggi, si sopir dengan semangat mengemudi mobilnya. Ketika ada yang menyuarakan “STOOOPPP”, si sopir dengan sigap menghentikan angkotnya. Hebat betul itu sopir angkot, dengan suara musik yang kenceng masih saja denger suara STOP dari belakang. hehe… Akhirnya saya diantarkan sampai PIM tanpa ada penumpang. hehe..
Waktu saya naik sepeda ke depan dan berpapasan dengan bus atau angkot, astaga…. ternyata suara ajeb-ajebnya terdengar sampai keluar. Aje gileee… ternyata kasian sekali kalau naik angkot itu. Udah panas-panas, disuruh ajeb-ajeb dengan musik rock n roll.. Metal sekaleee lah angkot disini. Yang penting ngebuttttttttttt dan cepet sampai……
Mabuk ane gan naik angkot “crazy” palembang….
Ati2… naik angkot gituan entar diperkosa lhoh….. *lostfocus*
Hahaha…… mantapp ya palembang
add me at facebook!!ill be going to palembang soon..within 2 weeks to go…to much question i wanna ask U…..http://www.facebook.com/profile.php?id=100000694463156&ref=tn_tnmn
im following U too..hehe
just comment in my blog..